PKDP dan IKM Beri Waktu 3x24 Jam Kepada Polsek Tampan Usut Tuntas Kasus Pengeroyokan

$rows[judul]

Perwirasatu.co.id-Pekanbaru - Puluhan massa dari Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) dan Ikatan Keluarga Minang (IKM) mendatangi Mapolsek Tampan, senin (01/04/2024) siang.

Kehadiran dua  paguyuban minang ini dipimpin lansung oleh Ketua IKM Provinsi Riau Suharmansyah dan Ketua DPD PKDP Kota Pekanbaru Abu Bakar Sidik, Ketua DPW Gempars Provinsi Riau Amran Tambi,Ketua DPD Gempars Kota Pekanbaru Indra Piliang dan beberapa tokoh pariaman seperti Buyung achmad chan, Agusman sikumbang dan Ketua DPC - DPC PKDP.

Ketua DPD PKDP Kota Pekanbaru Abu Bakar Sidik ketika diwawancarai mengatakan dirinya dapat informasi dari ketua DPC PKDP Tuah Madani dan Bina Widya, Bahwa telah terjadi pengeroyokan dan pemukulan terhadap 4 orang dari keluarga besar PKDP pada hari sabtu (30/03/2024) sekitar pukul 21.30 WIB.

Mendapat informasi tersebut, abu bakar sidik langsung ke TKP di dampingi ketua Gempars kota pekanbaru indra piliang dan Aprianto tokoh muda Pariaman, menjumpai saksi yang melihat langsung kejadian.

Hendra chaniago saksi yang melihat lansung kejadian menyampaikan, awalnya nasrul pemilik kedai kopi bunga setangkai pasar panam menegur pemulung yang mengorek - ngorek makanan bekas di tong sampah di samping kedai nasrul.

Dikatakan saksi tidak ada kata-kata atau ucapan kasar yang di lontarkan pak nasrul, seingat saya beliau mengatakan, tolonglah jangan mengail sampah disini, kalau mau mengail  sampah jam 01.00 malam, karena kami disini jualan makanan dan minuman, jadi harap mengerti juga lah sama kami kata nasrul.

Jadi saya minta tolong sama-sama pengertian saja lah kita, saya juga paham kalau kalian butuh, Tapi kasihan juga saya yang jual makanan dan minuman ini, karena kalau sampah dikail-kail seperti itu baunya sangat menyengat dan kenyamanan pelanggan kami jadi terganggu, kalau ada yang salah dengan ucapan saya, saya minta maaf, itu kata yang disampaikan pak nasrul kepada pemulung yang mengail sampah makanan di tong sampah didepan kedai pak nasrul." ucap saksi hendra chaniago kepada ketua DPD PKDP abu bakar sidik.

Kemudian tak berselang sekitar 1 jam datanglah pemulung tadi dengan membawa puluhan kawan - kawanya dengan yang juga orang nias, lalu masuk dan memesan kopi, sedangkan pak nasrul bersama 5 orang temannya yang lagi asyik main catur lalu berdiri dan pergi, ada sekitar kurang lebih 50 orang masuk ke kedai pak nasrul," kata saksi kepada abu bakar sidik.

Lanjut tak lama kawan pemulung itu masuk, Pak nasrul pun pergi, saat itu saya sempat mencari dan bertanya kemana pak nasrul sebab begitu pak nasrul pergi diikuti oleh orang - orang yang datang tadi.

Mereka berhamburan lari seperti ada yang dikejar, takut terjadi sesuatu maka saya mencoba melihat kedepan kedai pak nasrul, Pas didekat tong sampah terlihat pak nasrul lagi ditendang dan dipukul lebih 20 orang tapi kalau saya perkirakan ada sekitar 50 orang mengeroyok pak nasrul.

Disaat bersamaan, Anak pak nasrul bernama elwis datang melihat orang tuanya dipukul, elwis mencoba menghentikan aksi brutal massa nias yang mengeroyok, namun bukannya berhenti, elwis pun jadi korban keberingasan pengeroyok tersebut, hal yang sama diterima elwis seperti pak nasrul ditendang dan dipukul puluhan massa pengeroyok.

Melihat aksi yang sudah mengancam jiwa bapak dan anak, maka datanglah hamdani  bersama aldis bermaksud untuk melerai namun lagi lagi keduanya tak luput juga jadi bulan bulan massa pengeroyok, hingga babak belur." ucap abu bakar sidik.

Untuk menghentikan aksi massa pengeroyok sudah tidak terkendali, maka saksi hendra chaniago memanggil Ketua RT setempat, namun lagi tak di pedulikan oleh massa pengeroyok, karena itu saksi berinisiatif mengaku aparat, barulah massa pengeroyok berhenti dan minta maaf.

Setelah mulai bisa kami hentikan, maka pihak dari massa pengeroyok yang diwakili oleh ketuanya, dimana saya kenal ketua massa pengeroyok itu asalnya dari daerah nias dan meminta kami untuk memediasi perdamain dengan korban.

Permintaan tersebut tentu tidak bisa kami penuhi, karena harus minta persetujuan dari korban, Namun karena tidak ada kesepakatan akhirnya permasalahan ini di bawa ke ranah hukum, Pihak korban melaporkan penganiyaan dan pemukulan ini, Kepada polsek Tampan," ungkap Abu Bakar Sidik seperti diceritakan saksi hendra chaniago.

Sementara itu Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Provinsi Riau Suharmansyah sangat menyayangi aksi pengeroyokan dan pemukulan oleh puluhan diduga oknum dari suku nias terhadap 4 orang dari keluarga besar PKDP.

Terkait aksi pengeroyokan ini suharmansyah yang juga lawyer top pekanbaru ini di dampingi Ketua PKDP Abu Bakar Sidik yang juga berprofesi sebagai pengacara ternama di Provinsi Riau dan Ketua Gempars Provinsi Riau Amran Tambi.

Kami datang ke polsek tampan untuk meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku pengeroyokan terhadap nasrul cs yang terjadi kedai kopi bunga setangkai pasar panam.

Kami menggap aksi pemukulan dan pengeroyokan ini melibatkan puluhan orang yang juga diduga  teroganisir dan terencana, dalam waktu 3x24 jam bila polsek tampan tidak segera usut cepat dan ditindak tegas para pelaku pengeroyokan ini, kami akan laporkan ke kapolda Riau dan jangan salahkan kami jika timbul gejolak lebih besar, karena kami datang ini atas nama organisasi." ucap abu bakar sidik.

Kami berharap pihak berwajib berada dijalurnya, sesuai dengan tupoksinya untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, mengingat pekanbaru masyarakatnya adalah heterogen, mari kita ciptakan pekanbaru yang kondusif dan aman.

Tidak ada permasalah yang tidak bisa diselesaikan, tapi kalau permasalahan diselesaikan dengan cara cara premanisme kami minta pihak kepolisian di kota pekanbaru untuk bertindak tegas, siapapun mereka." ucap suherman.

Ketua DPW Gempars A.Tambi yang di dampingi ketua DPD Gempars kota pekanbaru indra piliang juga menyampaikan, kita percaya kepada pihak polsek tampan dalam penyidikan dan penyelidikan, tapi kami tidak mau tersangka cuma 1 orang, jelas disitu bunyinya pengeroyokan, kalau pengeroyokan tidak munkin 1 orang, kita minta usut semua yang terlibat pengeroyokan dan jangan ada keberpihakan dalam proses ini, kami akan terus kawal sampai kasus ini viral nantinya jika tidak sesuai dengan pemikiran logika kami." ucap Tambi.

Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat saat diminta tanggapanya terkait aksi pemukulan dan pengeroyokan tersebut, mengatakan kita telah mengamankan 1 orang tersangka dengan inisial Ys.

"Karena aksi ini melibatkan orang banyak, kami meminta pihak korban untuk bersabar, kami akan mendalami kasus ini dan akan mencari tersangka lainnya yang terlibat langsung dalam aksi tersebut", ungkap Kapolsek.

"Karena negara kita adalah negara hukum, apapun aksi kejahatan yang terjadi, itu tidak dibenarkan, dan ada sanksi hukum yang akan diterima oleh setiap pelaku kejahatan tersebut", pungkas kapolsek.

(LN.Boma)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)