Perwirasatu.co.id-Bapak Presiden Joko Widodo membuka ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/8/2023) pagi secara daring dari Afrika. Jokowi berangkat ke Afrika pada Minggu (20/8/2023). Ia mengunjungi Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
"Pertemuan tingkat menteri ASEAN di bidang kejahatan lintas negara saya buka secara resmi hari ini," kata Jokowi.
Ia mengatakan ASEAN harus selalu siap menghadapi setiap tantangan di tengah dinamika global saat ini. Termasuk tantangan terkait pemberantasan kejahatan lintas negara (transnasional crime) yang menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan.
Menurut Jokowi, kejahatan lintas negara makin masif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Karena itu, penanganannya juga harus adaptif dengan cara-cara yang digunakan pelaku kejahatan.
"Dengan kemajuan teknologi saat ini kejahatan lintas negara berkembang makin masif dengan cara-cara yang makin kompleks sehingga penanganannya juga harus makin adaptif terutama terkait tindak pidana terorisme, tindak pidana perdagangan orang dan perdagangan narkotika," papar Jokowi.
Ia mengatakan perlu kerja sama lintas negara yang berkelanjutan untuk memberantas kejahatan transnasional tersebut. "Kita perlu membangun kolaborasi berkelanjutan, melakukan pertukaran informasi, memanfaatkan teknologi serta memanfaatkan kapasitas dan profesionalitas aparat," katanya.
"Saya berharap dalam pertemuan ini dapat dirumuskan agenda kerja sama yang responsif yang berisi langkah-langkah strategis sehingga dapat menjaga kawasan ASEAN yang aman yang damai dan sejahtera," tandas Jokowi.
AMMTC ke-17 di Labuan Bajo berlangsung empat hari, 20-23 Agustus 2023. Kegiatan tersebut adalah pertemuan setingkat menteri yang khusus membahas isu-isu kejahatan lintas negara di ASEAN. Ada delegasi dari 14 negara menghadiri kegiatan tersebut.
Kegiatan itu diikuti 10 menteri negara ASEAN beserta anggota delegasinya. Ada juga delegasi dari tiga mitra dialog yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu akan hadir pula perwakilan dari Timor Leste sebagai observer, Chairman Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM), Sekretaris Jenderal ASEAN.
(Tim Liputan)
Tulis Komentar