HM.Jusuf Rizal: Indonesia Beruntung Memiliki Rocky Gerung Dan Para Aktivis Yang Kritis Tanpa Takut

$rows[judul]

Perwirasatu.co.id-Jakarta - Indonesia beruntung memiliki aktivis Rocky Gerung dan sejumlah aktivis lain yang kritis tanpa takut dalam mengkritisi berbagai persoalan yang terjadi dalam proses pembangunan bangsa, baik demokrasi, penegakan hukum, korupsi, pembangunan maupun masalah keadilan sosial.

Hal tersebut disampaikan aktivis penggiat anti korupsi, HM. Jusuf Rizal kepada media dalam suatu dialog di Jakarta menyikapi perkembangan pemberitaan yang viral tentang kata bajingan tolol. Kalimat tersebut telah menimbulkan polemik serta pro dan Kontra di masyarakat.

Tapi bagi seorang Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak itu, kalimat yang dilontarkan Rocky Gerung bisa jadi justru mewakili perasaan mayoritas masyarakat Indonesia yang telah jenuh dan kesal dengan keadaan saat ini. Masyarakat yang ingin sejahtera dan aman.

Maka, lanjut pria Ketua Relawan Pro Jokowi-Amin (Proja) The President Center pada Pilpres 2019 itu, Indonesia harus bersyukur memiliki seorang Rocky Gerung serta para aktivis lain yang terus kritis ditengah banyak hujatan, ancaman maupun pro dan Kontra.

“Bagi saya kritikan itu menyehatkan dan perlu dalam era keterbukaan seperti saat ini. Tidak boleh baperan. Apalagi orang-orang yang mengaku dekat dengan Presiden Jokowi, jadi herder dan mengancam rakyat. Itu bodoh dan dungu,” tegas Jusuf Rizal, Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu.

Semestinya, lanjutnya, orang-orang dekat Jokowi memberi masukan yang baik dan benar dalam proses pembangunan. Mengingatkan agar tidak menimbulkan hal-hal yang melanggar aturan. Jangan dibiarkan Jokowi membuat kebijakan  yang salah dan kemudian kebijakannya menilai kritik masyarakat.

Jusuf Rizal yang pada Pilpres 2004, lewat Relawan Blora Center dukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-HM. Jusuf Kalla (JK) itu menambahkan, jika semua kebijakan pemerintah bagus, benar dan mampu memberikan kesejahteraan dan keamanan bagi rakyat, Ia yakin tidak akan ada hiruk pikuk hingga muncul kalimat Bajingan Tolol.

Menurutnya, Indonesia harus bangga memiliki tokoh-tokoh yang kritis dan konstruktif. Selain Rocky Gerung, ada Rizal Ramli, Refly Harun, Gatot Nurmantio, Syahganda Nainggolan, Denny Indrayana, Haris Azhar, Faisal Basri, Adhi Massardi dan masih banyak lagi.

Bayangkan saja mau jadi apa negara saat ini, jika tanpa ada pengawasan dari Civil Society Organization (SCO). Tanpa ada orang seperti Rocky Gerung dan aktivis lain, yang tanpa henti terus mengawasi secara kritis jalannya pembangunan. Sedang dikritik saja, seperti korupsi makin merajalela dan abuse of power menjadi-jadi, apapagi tidak.

“Jadi semua pihak harus introspeksi diri. Bisa menerima kritikan sepedas apapun. Jika tidak ingin dikritik, tidak usah menjadi pejabat publik. Jadi relawan juga harus cerdas. Jangan hanya bisa jadi penjilat bodoh,” tegas Jusuf Rizal orang yang pertama kali mengenalkan istilah relawan dalam politik praktis.


(LN.Boma)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)