Perwirasatu.co.id-Bandung- Korsorsium Relawan Nusantara (KREN) The President Center konsolidasi suara pekerjan dan buruh menangkan pasangan Capres Nomor 1 AMIN (Anies-Muhaimin) yang tergabung di Paguyuban KSPRI (Konfedeeasi Serikat Pekerja Republik Indonesia) di Jawa Barat.
Konsolidasi relawan pekerja dan buruh di Jawa Barat itu dipimpin langsung pendiri dan penggagas Relawan The President Center, HM. Jusuf Rizal didampingi pengurus Paguyuban KSPRI The President Center untuk perubahan, Roy Poerba.
Kepada jaringan pengurus Paguyuban KSPRI The President Center Jawa Barat, Usep Setia Wibawa, Jusuf Rizal memberi motivasi agar para pekerja dan buruh yang mendukung visi perubahan dapat diwadahi. Karena perubahan syarar mutlak perbaikan nasib pejerja dan buruh.
Pria yang juga Ketua Harian KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Pimpinan Yorrys Raweyai meyakini Capres Nomor 1 AMIN dapat menang satu putaran, sebab dukungan rakyat ke AMIN secara mandiri terus mengalir deras.
Sementara Usep Setia Wibawa ketika ditanya wartawan kenapa memilih Capres AMIN, menyebutkan para pekerja dan buruh saat ini kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak pro pekerja dan buruh. Tanpa ada perubahan, nasib para pekerja dan buruh tidak akan dapat mengubah nasib, seperti lakhirnya UU Cipta Kerja yang merugikan pekerja dan buruh.
"Kami menilai hanya Capres nomor 1 AMIN yang dapat melakukan perubahan bagi kesejahteraan para pekerja dan buruh. Untuk itu kami titip nasib pekerja dan buruh pada AMIN," tegas pria yang sudah menjadi dedengkot pekerja dan buruh di Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak itu menyematkan Pin dan Rompi The President Center kepada Usep Setia Wibawa sebagai simbol perjuangan perubahan pekerja dan buruh menangkan AMIN di Pilpres 2024 satu putaran.
Jusuf Rizal mengatakan Relawan The President Center setelah konsolidasi ke Jawa Barat akan bergerak ke Jawa Tengah, Papua, Jawa Timur, Sumut, Sumsel serta daerah-daerah lain guna membumikan jaringan. Namun disebutkan The President Center lebih memilih mekakukan gerakan operasi senyap.
(Tim Liputan)
Tulis Komentar