P2SP SMPN 3 Bungbulang Klarifikasi Isu Proyek Revitalisasi Gedung Sekolah

$rows[judul]

Perwirasatu.co.id-Garut-‎ Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMPN 3 Bungbulang akhirnya memberikan klarifikasi terkait pemberitaan dugaan ketidaksesuaian teknis dalam proyek revitalisasi sekolah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 senilai Rp1,9 miliar lebih.

‎Ketua P2SP SMPN 3 Bungbulang, Pupung Setiabudi, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dalam memberikan jawaban kepada awak media. Ia mengakui, karena kendala teknis komunikasi, klarifikasi tidak dapat segera disampaikan sebelumnya sehingga terkesan tidak ada tanggapan.

‎“Pertama-tama kami mohon maaf kepada rekan media atas lambatnya respon dari kami. Bukan karena menghindar, tetapi murni kendala teknis,” ujarnya. Rabu (16/9).

‎Lebih lanjut, Pupung menegaskan bahwa tidak seluruh informasi yang beredar benar adanya. Ia menjelaskan, terkait pondasi bangunan, kedalaman telah disesuaikan dengan gambar teknis dan memang tidak menggunakan cakar ayam karena tidak tercantum dalam perencanaan awal.

‎“Terkait pondasi, kedalamannya sudah mengikuti gambar perencanaan. Memang tidak ada penggunaan cakar ayam karena tidak terdapat dalam gambar teknis,” jelasnya.

‎Sementara mengenai material pasir yang digunakan, ia membenarkan adanya pemakaian pasir lokal dari Cilaki. Namun demikian, pasir tersebut hanya digunakan untuk urugan. Adapun untuk keperluan utama seperti pengecoran struktur, pihaknya menggunakan pasir Cipandak yang kualitasnya telah teruji.

‎“Benar, pasir Cilaki dipakai, tapi hanya untuk urugan. Untuk coran dan pekerjaan utama kami gunakan pasir Cipandak yang memang sesuai standar kualitas,” tambahnya.

‎Meski begitu, Ia sebagai P2SP tetap akan mengecek dan memperbaiki bagian konstruksi bangunan yang dinilai kurang sesuai dengan spesifikasi teknis.

‎P2SP juga menyebutkan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar seluruh pekerjaan proyek revitalisasi SMPN 3 Bungbulang tetap mengacu pada petunjuk teknis serta gambar kerja yang telah ditetapkan. Hal ini penting agar hasil pembangunan benar-benar bermanfaat dan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.


‎(Red)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)