MARI KITA KENANG RAWA RUMPUT PEGUNUNGAN TERAKHIR RANCA UPAS CIWIDEY

$rows[judul]

Perwirasatu.co.id-RANCA UPAS 1-Nama Ranca Upas berasal dari bahasa Sunda, dimana Ranca berarti Rawa dan Upas berarti Polisi Penjaga Hutan di jaman kolonial. Konon berdasarkan cerita yang tersebar dimasyarakat, bahwa Upas tersebut "tilem" (menghilang) di rawa tersebut saat ia mencoba menunjukkan rawa tersebut kepada Sang Penguasa (tuan tanah dan pejabat kolonial Belanda) saat itu.

Ranca Upas merupakan kawasan yang mempunyai area rawa jenis "Rawa rumput pegunungan" yang khas dan unik, merupakan "salah satu" yang tersisa di Pulau Jawa. Mengingat ke-khas-an dan keunikan potensi wilayah tersebut, maka sudah dapat dipastikan akan terkandung berbagai plasma nutfah ekosistem didalamnya.

Mengingat potensi yang dimiliki kawasan ini, maka sejak tahun 1982, Ranca Upas sudah mulai dikembangkan guna kepentingan penelitian dan wana wisata walaupun dengan kapasitas yang sangat terbatas.

Melihat jumlah pengunjung kawasan ini dari tahun ke tahun semakin bertambah, maka pada tahun 1989 mulai dibenahi dan ditetapkan sebagai lokasi/area bumi perkemahan, apalagi sejak ditutupnya objek wisata Situ Patenggang (7 km dari Ranca Upas) sebagai area berkemah.

Penataan yang dilakukan terhadap area wisata yang luasnya sekitar 115 Ha  ini antara lain dengan membuat blok-blok untuk perkemahan. Ironisnya pengembangan area perkemahan tersebut justru ke arah area rawa, yaitu dengan cara "mengeringkan" beberapa bagian dari area rawa tersebut.

Kebijakan seperti ini jelas akan mengurangi  jumlah area rawa yang asalnya seluas 45 Ha (kondisi alami) sekarang tinggal 40 Ha (kondisi kritis). 

Salah satu flora yang khas dari ranca Upas adalah bunga Bakung Rawa (Eurocaulone Brouliane dan Eurocaulone Cingiflone) yang berwarna putih dan tidak mudah layu dan hanya tumbuh di atas area rawa. Selain itu terdapat pula sejenis lumut yang diduga sekarang telah punah. 

Kini Ranca Upas bertambah parah, apa yang bisa kita lakukan kawan ?

RANCA UPAS 2

Keadaan kawasan Ranca Upas mempunyai topografi yang datar dan bergelombang dengan kemiringan 3%-5% dan berada pada ketinggian 1700 m dpl. Dikelilingi oleh perbukitan dan gunung yang mempunyai kemiringan 15-40 derajat. Dengan ketinggian 1900- 2050 m dpl. Puncak gunung terdekat adalah Gunung Patuha (Gunung Sepuh) dengan ketinggian 2434 m dpl. 

Daerah Ranca Upas memiliki daerah yang unik, karena dikelilingi oleh beberapa gunung antara lain sbb : Sebelah barat Gunung Tikukur (1951 m dpl), Sebelah selatan Gunung Patuha (2434 m dpl), Sebelah timur laut Gunung Cadas Panjang (2050 m dpl).

Sejak adanya penangkaran Rusa, Ranca Upas dihuni oleh 1 keluarga pemelihara/ petunggu rusa. Tapi setelah dikembangkan untuk bumi perkemahan sekarang ini, ada beberapa penduduk yang diberi wewenang dan fasilitas oleh pihak pengelola untuk berjualan. Tipe vegetasi yang terdapat di Ranca Upas adalah hutan pegunungan dataran tinggi. 

Jenis fauna yg terdapat di Ranca Upas antara lain babi hutan (Sus vihalen), mencek (Muntiacus muntjak), ajag (Cuon Alpinus), dan macan kumbang ( Panthera pardus), serta berbagai jenis burung.

Fauna yang khas hidup di rawa adalah sejenis burung pemakan udang (Blekok/ Kuntul) yang biasanya datang menjelang musim hujan. 

Penataan yang dilakukan terhadap areal wisata yang luasnya sekitar 115 ini adalah dengan cara membuat blok-blok area perkemahan. Dimana sebagai titik sentralnya (Point of interest) adalah penangkaran rusa.

Sebagai titik acuan guna menilai tingkat penurunan kualitas dan kuantitas adalah dititik beratkan pada area rawa dan hutan-hutan di sekitarnya.

Adapun tingkat penurunan tersebut ditandai dengan menyusutnya luas area rawa yang sekarang dalam kondisi kritis (berkurangnya kedalaman rawa). Hal ini terjadi karena area rawa tersebut dikeringkan dengan cara membuat saluran-saluran air (selokan-selokan).

Kondisi ini jelas berdampak kualitas fungsi rawa mengingat daerah ini sebagai Catchment-area fungsi hidro- orologis bagi wilayah Ciwidey dan sekitarnya. 

Dilain pihak jika ditinjau dari sudut keseimbangan sistem flora dan faunanya, maka secara khusus penurunan kualitasnya antara lain : sekarang ini sudah sulit ditemukan bunga bakung rawa (tanaman khas rawa rumput pegunungan), sudah tidak pernah dijumpai datangnya sekumpulan burung blekok pada awal-awal musim hujan. 

Selain itu di hutan-hutan sekitar area rawa sudah banyak ditemukan jalan-jalan setapak dan disertai dengan rusaknya area sekitar jalan setapak tersebut akibat penebangan pohon. Adapun pohon -pohon tersebut biasanya digunakan untuk keperluan wisatawan yang berkemah di Ranca Upas.

Ranca Upas 3-Kita semua menyadari sepenuhnya bahwa tidak mudah untuk mengembalikan kondisi rawa kepada kondisi semula, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, apalagi tingkat kerusakannya sudah sedemikian tinggi.

Membuat zonasi Wana Wisata dan Bumi Perkemahan dengan memperhitungkan daya dukung dinamik alam dan lingkungan yang tersedia, sirkulasi pengunjung dsbnya, sehingga akhirnya maksud pemanfaatan secara lestari dari sumber daya alam dapat dicapai dengan seoptimal mungkin, zonasi diperlukan dalam pengembangannya dengan tujuan untuk menghindari konflik antara kepentingan pariwisata dan pencagaralaman.

Secara umum zonasi terdiri atas daerah yang digunakan untuk Pariwisata (Bumi Perkemahan); Daerah yang terbatas pemakaiannya dan Daerah yang tertutup.

Daerah yang dipakai secara intensif untuk Bumi Perkemahan dipilih yang mengandung hal-hal yang dapat menarik dan dapat mendukung untuk lokasi perkemahan para wisatawan. Misalnya pemandangan yang indah, lokasi perkemahan yang terlindungi, aman dan nyaman.

Untuk daerah yang terbatas, tentunya hanya terbuka untuk jumlah pengunjung yang terbatas pula. Adapun kebijakan pengelolaannya adalah dengan cara membuat sarana-sarana yang sangat sederhana, misalnya antara lain dengan membuat jalan setapak yang sedapat mungkin cukup sulit untuk dilalui. Dengan sendirinya yang datang ke daerah ini hanyalah orang yang senang menjelajah alam.

Daerah yang tertutup hanya boleh dimasuki dengan izin. Secara umum yang dapat memperoleh izin adalah mahasiswa dan ilmuwan yang akan melakukan pendidikan dan penelitian.

Dengan zonasi yang baik dan ditaati, maka keanekaragaman sumberdaya alam dapat dipelihara, sehingga aspek-aspek penting dari daerah Wana Wisata dan Bumi Perkemahan Ranca Upas dapat terlindungi dan terkelola dengan baik. Semoga,  Wassalam. (Repost 5 Agustus 2013).


Penulis:  Tim Penolakan Ranca Jadi Lapangan Golf 1992

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)