Perwirasatu.co.id-Jakarta-Sebuah peristiwa baru saja terjadi. Menjelang Dirgahayu MDC (Mahbub Djunaidi Centre) yang akan digelar 23 Desember di Jakarta. Bertempat di perpustakaan Ajip Rosidi di bilangan jalan Garut Bandung, Senin, 2 Oktober 2023 terjadi diskusi dan ziarah literasi tingkat tinggi.
Mereka terdiri dari;
1. Kang Rahmat Taufik (Direktur Pustaka Jaya).
2. Kang Nundang Rundagi ( owner Nugenah, founder Rumah Dongeng), beliau adalah putera Ajip Rosidi (alm).
3. Kang Isfandiari M.D. beliau seorang jurnalis, penulis buku, pendiri klub motor Mmc Outsiders Indonesia, dan sekarang menjabat sebagai Wasekjen PBNU. Beliau adalah putra dari Sang Pendekar Pena, H. Mahbub Djunaidi (alm).
4. Kang Denni Hamdani. Beliau seorang tokoh publik, pecinta alam, kritikus ilmiah, pegiat literasi, dan founder BALE RANCANGE Majalaya, Kabupaten Bandung.
5. Kang Robby Wirabuana, founder SUNDAWANI, sekarang sedang menulis sebuah buku.
6. Kang Apip Catrik dari Rancage nya Ajip Rosidi.
7. Yankee, Ketua Umum MDC (Mahbub Djunaidi Centre).
8. Bang Roni Adi, pemuda Betawi asli asal Tanah Abang! beliau adalah pegiat literasi, pegiat alam, budayawan, tokoh Betawi, jawara silat, ketua pemuda ICMI Jakarta Pusat, tenaga ahli DPR-RI dan seabreg jabatan lainnya di berbagai organisasi / komunitas yang ada di Jakarta.
Diskusi dan ziarah literasi ini adalah bagian dari pra event dalam rangka memperingati Dirgahayu MDC tahun 2023. Tidak mudah untuk bisa mengumpulkan mereka semua di satu tempat. Apalagi MDC bukanlah lembaga yang fokus pada kegiatan yang targetnya profit oriented!
Diskusi hangat diselingi canda dan tawa penuh rasa kekeluargaan terbangun dengan sendirinya dalam ruang yang bebas merdeka. Semua yang hadir bisa menumpahkan isi kepala untuk kemajuan literasi bangsa ini yang terbilang rendah, bahkan peringkatnya sangat buruk menurut versi UNESCO nya PBB.
Kedekatan personal antara dua sastrawan besar milik bangsa ini yaitu Ajip Rosidi dan Mahbub Djunaidi bisa kita baca lewat buku yang di susun oleh Bang JJ Rizal. Bertemunya Kang Nundang Rundagi dan Kang Isfandiari M.D, bisa menjadi motivasi dan menjadi titik awal bangkitnya literasi bangsa ini yang semakin terpuruk.
Yang menarik apa yang disampaikan oleh Direktur Pustaka Jaya, Kang Rahmat Taufik, bahwa masih ada karya Sang Pendekar Pena yang belum diterbitkan. Ini menjadi kabar yang sangat baik bagi keluarga besar Bung dan tentunya bagi bangsa ini. Semoga Pustaka Jaya bisa segera menerbitkan dalam bentuk fisik maupun digital.
Sementara itu Kang Denni Hamdani dengan Majalaya Writing Academy nya terus bergerilya untuk mencerdaskan dan menumbuhkan minat baca masyarakat desa.
Sebagai tokoh asli asal Tanah Abang, yang concern dalam dunia literasi (pendidikan) Bang Roni Adi memikul tanggung jawab yang lumayan berat. Seperti kita ketahui bersama, Ajip Rosidi dan Mahbub Djunaidi selalu berkomunikasi dalam bahasa Betawi. Beberapa program pendidikan untuk warga Jakarta yang sudah dibuat Bang Roni Adi disampaikan kepada saya (MDC). Progam ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas intelektual anak anak muda Betawi dalam menyongsong satu abad Indonesia.
Diskusi dan ziarah literasi yang digagas MDC ini akan terus bergulir ke berbagai tempat menembus ruang dan waktu sebagai bagian dari misi negara yang tercantum didalam preambule/ pembukaan UUD '45, yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa."
Anda bisa menghubungi Yankee (Mahbub Djunaidi Centre) via nomer WhatsApp 0817622883 untuk kegiatan diskusi dan literasi.
(Yana)
Tulis Komentar