Merasa Tersiksa, TKI Asal Cianjur di Qatar Minta Dipulangkan

$rows[judul]

Perwirasatu.co.id-Cianjur- Nasib baik tak selamanya berpihak pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diluar negeri. Seperti yang dialami Susi Susilawati (39), Asisten Rumah Tangga (ART) asal Cianjur, di Qatar, Jazirah Arab. 

Susi mengaku tengah menderita sakit dan tidak sanggup lagi bekerja. 

"Saya lagi sakit, sponsor (PT AL FADAA GRUP) tidak ada tanggungjawabnya. Saya dipaksakan dijual 6 kali ganti majikan. Saya sering pingsan, terus dibalikin sama majikan, tapi orang kantor enggak gubris, bahkan saya minta ke rumah sakit enggak dianggap. Saya benar-benar enggak sanggup kerja, merasa tersiksa", ungkap Susi kepada wartawan melalui pesan Whatsapp, (7/6/23). 

Sekarang, kata Susi, Ia mengaku merasa tersekap hingga gaji pun tak dibayar. 

"Delapan bulan tersekap di Qatar, baru bisa buka HP, kebetulan dikerjakan di rumah orang yang ada Wifi-nya. Saya juga tidak menerima gaji karena diambil pihak kantor", terangnya.

Karena merasa sudah tidak sanggup, Susi kemudian menghubungi pihak FPMI untuk meminta bantuan agar bisa dipulangkan ke kampung halamannya di Kampung Cibabakan, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun bukannya mendapat solusi, pihak FPMI yang bergerak dibidang perlindungan migran ini malah menyuruh Susi kabur. 

"Saya minta tolong ke Ketua FPMI tapi malah suruh saya kabur ke KBRI, padahal dia juga yang menerbangin, kalau saya kabur resikonya besar bagi saya", imbuh Susi.

Hingga saat ini, aku Susi, pihak PT AL FADAA GRUP yang beralamat di Al Gharafa51, Street No.780 thani Bin Jasim, Doha Qatar, tidak bertanggungjawab terhadap dirinya. Susi berharap, pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha Qatar, bisa membantu kepepulangannya ke tanah air. 

"Karena enggak ada tanggung jawab dari pihak kantor, saya mohon dan sangat berharap pihak KBRI membantu untuk memulangkan saya ke Indonesia", tandasnya.


(Red)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)