Perwirasatu.co.id-Bandung-Boleh jadi, setengahnya penduduk Indonesia tahu betul nama jalan Buahbatu di Bandung. Jalan yang begitu banyak menyimpan kenangan bagi banyak orang dan tentu catatan sejarah yang mungkin tidak ada bandingnya di republik ini.
Sejumlah aktivis mahasiswa UNPAR yang tewas tertembak di era 60 an, Yulius Usman, Arief Sidharta dkk, diasuh oleh seorang Ibu bernama Mariah Sastradirja di bilangan jalan ini. Setiap hari para aktivis mahasiswa itu selalu berangkat ke kampus dengan meminta doa kepada Bu Mariah yang baru saja wafat pada 05 Juli 2023 di usianya yang ke 89 tahun.
Denni Sabri dengan majalah Aktuil nya dan Irvan 'Vay" Harahap gitaris rock band Sahara, rumahnya di belakang Apotek Damai di Buahbatu. Dan kalau saya urut nama sejumlah artis papan atas yang tinggal di sepanjang jalan Buahbatu, artikel ini akan semakin panjang. Armand Maulana vokalis Gigi, Nicky Astria, Diat Nuno, Nita Tilana, Izur P Project, dan banyak lagi artis film serta musisi yang rumahnya di bilangan Buahbatu. Termasuk nama tokoh publik baik itu dari ormas ataupun profesi lainnya.
Entah apa yang menjadi pertimbangan bagi seorang sastrawan, kolumnis, jurnalis, politisi, organisatoris, kiai dan seabreg julukan lainnya yang disematkan kepada H. Mahbub Djunaidi yang asli Betawi sehingga harus meninggalkan Jakarta hingga wafatnya pada 1 Oktober 1995 dikediamannya di Kliningan Buahbatu Bandung.
Tidak ada satu orang pun termasuk keluarganya yang tahu alasan mengapa Bung harus meninggalkanJakarta dan pilihannya adalah kota Bandung! Hampir setiap hari selalu saja ada orang yang datang ber ziarah ke makam mantan Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di era 60 an.
Senin 2 Oktober 2023, beberapa orang jawara silat asal Betawi mendatangi rumah kediaman ketua wartawan dari negara negara peserta Asia Afrika. Rumah kediaman itu adalah miliknya H. Mahbub Djunaidi Sang Pendekar Pena di Kliningan Buahbatu Bandung!
Kedatangan para jawara silat asal Betawi ke rumahnya H. Mahbub Djunaidi ini di pimpin oleh seorang jawara silat yang pernah menjabat sebagai Ketua Si Kumbang, Bang Roni Adi. Terlihat juga ada Bang Ade, cucunya jawara silat bernama Kong Sabeni (alm). Ada juga Bang Zaenal dari Satria Banten dll.
Maksud kedatangan para jawara silat asal Betawi ke rumahnya Mahbub Djunaidi ini selain untuk silaturahmi, tentu saja dalam rangka Ziarah Literasi. Buku buku Sang Pendekar Pena masih tersimpan rapih. Jawara jawara silat Betawi ini di terima oleh Nadia cucunya Bung, yang sekarang bekerja di dunia pariwisata / perhotelan di kota Bandung. Jawara jawara Betawi selama di Bandung mendapatkan pengawalan dari Mahbub Djunaidi Centre.
Ziarah literasi yang dilakukan oleh jawara jawara silat asal Betawi ini adalah bagian dari program pendidikan yang selama ini Bang Roni Adi lakukan. Dipundak Bang Roni Adi begitu banyak beban yang dipikul untuk menyongsong masa depan Betawi, bukan saja dari seni dan budaya, tapi rendahnya budaya membaca yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat, khususnya Tenabang harus segera di tingkatkan agar terkahir kembali tokoh tokoh sekaliber Kiai Tak Berpeci H. Mahbub Djunaidi Sang Pendekar Pena! (YS).
(Yana)
Tulis Komentar