Perwirasatu.co.id-Garut-Proses seleksi calon direksi Perumda Tirta Intan Garut periode 2025–2030 kembali menuai perhatian. Sejumlah pihak mempertanyakan transparansi dan independensi proses yang berjalan, apalagi setelah beredar bocoran tiga nama kandidat kuat yang diduga telah disiapkan sejak awal.

Ketiga nama tersebut, kata sumber informasi, masing-masing berinisial D, yang diketahui menjabat sebagai Ketua DPC salah satu partai politik di Garut, serta dua nama dari internal PDAM, yakni M dan H. Sosok berinisial D disebut-sebut memiliki peran penting dalam pemenangan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Syakur-Putri pada Pilkada 2024 lalu.

"Salah satu dari ketiga kandidat dikabarkan hampir mencapai batas usia maksimal sebagaimana dipersyaratkan, yakni 55 tahun. Menariknya, waktu pendaftaran seleksi dibuka hanya beberapa hari sebelum usia kandidat tersebut mencapai batas, sehingga masih dapat ikut serta dalam proses." ujar sumber, Rabu (2/6).

Selain soal nama-nama calon, sorotan publik juga mengarah pada dugaan penggunaan dana ratusan juta rupiah untuk membiayai proses seleksi, termasuk honor bagi panitia seleksi. Ketua Panitia Seleksi yang juga merupakan Sekretaris Daerah Garut dikabarkan menerima honor hingga puluhan juta rupiah.

Hingga kini, proses seleksi masih berjalan dan menjadi sorotan sejumlah kalangan yang berharap keterbukaan dan profesionalisme dijunjung tinggi dalam pengisian jabatan penting di perusahaan daerah tersebut.

(Red)