perwirasatu.co.id-Garut - Ketua DPW PW/MOI Provinsi Jawa Barat, R. Satria Santika, meminta Inspektorat dan APH Kabupaten Garut untuk segera memeriksa dugaan korupsi pada proyek irigasi (P3-GAI) di Desa Sukamukti, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.
Diberitakan sebelumnya, proyek Pembangunan Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-GTAI) yang berlokasi di D.I. Cikaso, Desa
Sukamukti, Kecamatan Cisompet, yang menelan biaya Rp195.000.000, diduga asal
jadi.
Disebutkan, kegiatan yang dilaksanakan oleh P3A Wening Mukti
ini ditemukan beberapa kejanggalan, seperti penggunaan pasir kali berkualitas
rendah dan pasir bercampur tanah/lempung hasil kerukan dari pinggiran lokasi
serta semen murah. Selain itu, pengerjaan tembok ditumpang tindihkan dengan
tembok yang sudah ada sebelumnya, yang dibangun oleh proyek irigasi desa
beberapa tahun lalu, sehingga pembangunan tersebut layaknya proyek sulam
tambal.
"Iya pak, dikarenakan selokan ini pernah dibangun
beberapa tahun ke belakang, tapi kondisinya pendek, sekitar 25 sentimeter, jadi
dengan adanya program P3-GTAI sekarang ditambah lagi 25 sentimeter tingginya,
jadi 50 sentimeter," jelas seorang pekerja kepada awak media, Rabu
(16/10/24) waktu lalu.
Menurut Bro Tommy, sapaan akrab Ketua DPW MOI ini, proyek
yang terindikasi praktik tidak benar dan menjurus pada dugaan korupsi
seharusnya sudah diperiksa oleh pihak berwenang.
"Beberapa indikasinya sudah jelas, maka kami mohon dan
berharap, baik kepada inspektorat, kejaksaan, atau Tipikor Polres Garut, untuk
segera turun tangan, periksa fisiknya dan periksa juga administrasi
keuangannya," ungkap Tommy, Selasa (5/11/24).
Dari informasi awal, Tommy juga menduga ada konspirasi
antara pihak pelaksana (P3A Wening Mukti) dengan pihak konsultan/BBWS dalam
penentuan titik lokasi proyek.
"Kelompok P3A ini sempat minta pindah lokasi, tapi
pihak konsultan balai tetap merekomendasikan lokasi yang pertama. Dari sini,
saya melihat perencanaannya juga perlu dipertanyakan. Kalau perencanaan baik
dan tidak asal-asalan, mana mungkin minta pindah lokasi dan seterusnya.
Artinya, dapat diduga ada unsur manipulatif," imbuh Tommy.
Tommy, yang selalu aktif mengawasi berbagai kebijakan dan
program pemerintah, khususnya di Kabupaten Garut, berkomitmen untuk tidak
membiarkan praktik-praktik menyimpang terus mengakar dan merajalela.
"Insya Allah, kami akan terus bergerak memantau
realisasi berbagai program di lapangan. Tinggal respons cepat dari pihak-pihak
terkait ketika persoalan muncul. Untuk masalah P3GAI ini, kami akan terus
mendorong bahkan bersinergi dengan Pak Afdar, sebagai praktisi hukum, untuk
selalu bergerak mengawasi program pemerintah agar keuangan negara tidak menjadi
permainan para oknum," beber Tommy mengakhiri pernyataannya.
(Red)
Tulis Komentar