Perwirasatu.co.id-Infonesia tidak membeli rudal patriot sebagai sistem pertahanan udaranya. Sederhana, karena harganya sangat mahal. Seperti yang kita tahu, ada alasan mengapa alutsista seperti itu disebut sishanud atau sistem pertahanan udara. Sistem → gabungan dari banyak komponen yang terintegrasi untuk suatu tujuan, yang artinya MIM-104 Patriot bukan hanya satu kendaraan. Tapi ada beberapa kendaraan lain untuk mendukung kebutuhannya.
Ini unit peluncurnya
Ini kendaraan pengangkut amunisinya atau GMT (Guided Missile Transporter).
Ini kendaraan radarnya, untuk melacak dan mengunci target. AN/MPQ-53 Radar Set.
Bisa juga dengan yang ini, AN/MPQ-65A AESA radar. Varian yang lebih baik dibanding MPQ-53 diatas.
Ini AMG atau Antenna Mass Group yang berperan sebagai pusat komando dan komunikasi dari sishanud.
Yang tiangnya cuma 1 bukan untuk komunikasi, tapi untuk electronic warfare.
Ini truk standar yang digunakan untuk mengangkut atau menarik sistem Patriot. Model dan varian disesuaikan kebutuhan, untuk menarik radar atau untuk menggendong amunisi dan derek.
Mau pakai truk lain juga bisa, tapi untuk kapasitas beban dan tenaganya yang ini lebih cocok. Sekiranya truk ini kena hajar peluru pesawat juga tidak langsung ringsek. Beda dengan truk Hino ya.
Bisa dilihat kan, untuk mengoperasikan unit Patiot perlu banyak pendukungnya. Harganya seperti ini :
Satu sistem Patriot, lengkap beserta pendukungnya → Rp 15 triliun, versi untuk surface-to-air dan anti-ballistic missile.
Untuk unit yang khusus surface-to-air saja (PAC) lebih murah → Rp 30 miliar, tapi ini hanya peluncurnya saja. Tidak termasuk kendaraan pendukung, masih harus dibeli terpisah. Harga total tetap hitungan Triliun.
Harga rudal → Sekitar Rp 45 miliar per buah.
Ini baru harga beli, belum operasional atau maintenance jangka panjang.
Indonesia sendiri menggunakan NASAMS yang sudah jelas jauh lebih murah.
Rudal yang digunakan adalah AIM-120, sama seperti rudal jarak jauh yang digunakan pesawat tempur AS termasuk pada F-16 milik Indonesia. Harganya jelas lebih murah :
Rudal AIM-120 → Varian paling mahal (AIM-120D) Rp 15 miliar, tapi setahu saya Indonesia menggunakan AIM-120C yang harganya Rp 4.5 miliar.
Rudal AIM-9X Sidewinder → Harganya sekitar Rp 5 - 6 miliar.
Unit seperti ini tetap perlu kendaraan pendukung, tapi tidak sebanyak dan tidak semahal MIM-104 Patriot.
(Tim Liputan)
Tulis Komentar