Perwirasatu.co.id-Garut- Wisatawan Pantai Sayang Heulang mengeluhkan mahalnya harga tiket masuk. Menurut salah seorang warga Pameungpeuk, A menyebutkan bahwa dirinya membawa rombongan sebanyak 12 kendaraan bermotor ke Pantai Sayang Heulang. Namun, saat A bersama rombongan membeli tiket di Portal Sayang Heulang, mereka terkejut ternyata harga tiket menjadi mahal, setiap orang dikenai Rp.20 ribu dan parkir Rp.5 ribu. Anehnya setiap wisatawan yang masuk hanya diberikan satu tiket, tapi tiket tersebut berlaku untuk 2 orang dan keduanya harus membayar, jadi setiap satu tiket tersebut dibayar ganda. Karena itu, wajarlah jika kemudian muncul dugaan adanya praktik ilegal untuk mencari keuntungan pribadi semata di objek Wisata Sayang Heulang.
"Tiket yang pertama tertera 15.000 dan tiket yang kedua 20.000 sedangkan uang yang mereka minta dari kita sebagai pengendara motor itu di tarif 45.000 per unit motor dengan kata lain 2 orang masuk x 20.000 = 40.000 dan 5.000 untuk parkir kendaraan di dalam area wisata total Tiket 1 unit Motor sebesar 45.000 dengan diganti dengan 2 tiket yang berbeda, yang satu bernilai 15.000 dan satunya lagi 20.000 padahal kan udah di Perda nomer 8 tahun 2023 tentang Retribusi Pajak Pariwisata itu senilai 20.000 untuk dewasa dan Anak 10.000, kalaupun tiketnya yang 20.000 abis kenapa harus menjual tiket yang 15.000 terus dijual 20.000?," ungkapnya seraya memeperlhatkan 2 buah tiket kepada wartawan, Selasa (16/4/2024).
A menduga semua itu dilakukan untuk mengelabui pemerintah bahwa tiket 20.000 sudah tidak ada lagi dan menyebutkan bahwa pengunjung/wisatawan sedikit.
Mirisnya lagi, sesudah masuk ke area wisata ternyata uang Parkir pun diminta lagi, pertayaannya uang yang Rp. 5.000 diminta di pos portal untuk parkir itu di kemanakan soalnya kejadian itu di saksikan oleh Pak UPT. Iwan Siswanto, S.IP dan Kasubag Iis, ini seolah ada kesan pembiaran oleh pihak tersebut. Apakah ini sengaja di lakukan untuk meraup keuntungan para pejabat pemerintah.
"Saya harapakan Bu Kadis menindak lanjuti ini kalau perlu PJ.Bupati sesegera mungkin turun tangan karena pelanggaran ini kalau tidak segera diselesaikan Wisata Sayang Heulang sampai kapanpun ga akan pernah maju, yang ada malah tambah hancur dan kemungkinan besar akan bangkrut tanpa menghasilkn PAD bagi pemerintah." Tandasnya.
(Rudi Sanjaya)
Tulis Komentar