Sadarlah Rakyat Indonesia Bahwa Kekayaan Alam Nusantara Milik Kita

$rows[judul]

Perwirasatu.co.id-Dalam sebuah percakapan di WA Grup ternyata ada beberapa hal yang menarik sekaligus memantik kesadaran kita atas bangsanya sendiri yakni kesadaran rasa memiliki atau sense of belonging. Kesadaran ini terkait anugrah Tuhan Yang Maha Kuasa atas negeri Indonesia yang tanahnya subur dengan kandungan tambangnya yang bikin ngiler negara luar seperti emas, nikel, timah, uranium dan lainnya namun rakyatnya belum juga makmur. Yang terjadi justru malah jadi objek atau 'korban' politik dimana disaat musim pemilu tiba rakyat seolah menanti dan berharap bansos dan money politic. Sungguh ini jadi titik tragis dan bikin batin ibu pertiwi menjerit nangis. 

Dari sedemikian banyaknya kekayaan alam ini, mari kita sebut saja deposit emas saja, belum nikel, gas, uranium, timah, besi, batubara, minyak bumi, ikan kekayaan laut dan pantai keindahan alam di negeri yang berada di tenah garis khatulistiwa.

Dan yang luar biasanya serta bikin tercengang kita, baru dari satu tingkat kecamatan di Kabupaten Dompu di NTB belum dari daerah lain di seluruh Indonesia terkadung di dalam tanah dan di permukaan tanah jumlah cadangan emas di kecamatan tersebut ada 2 milyar ton kita tambah dengan dari daerah lainnya 1 milyar ton menjadi 3 milyar ton yang setara dengan 3.000 milyar kg atau 3.000.000 milyar gram. 

Jika harga emas per gram adalah Rp 1 juta maka 3 juta milyar gram dikali harga Rp 1 juta per gram sama dengan 3.000.000 juta milyar atau 3.000.000.000.000.000 ( nolnya ada 15 ) dikali Rp 1 juta berarti ditambah 6 nolnya sama dengan nol 15 ditambah nol 6 sama dengan nolnya ada 21 nah Duit Danantara ada berapa nolnya jangan jangan nol semua engga ada angka di depan nol alias nol kosong. 

Jadi ngomongin Danantara kembali ke laptop yang nolnya sebanyak 21 dibagi jumlah penduduk Indonesia katakan 300 000 000 jiwa berarti nol yang 21 dikurangi 8 nol sama dengan 13 nolnya Rp 10.000.000.000.000 atau Rp 10 triliun per orang apabila deposit 1.000 bulan maka perorang perbulan mendapat ( 10 triliun dikurangi 3 nol menjadi Rp 10 milyar ) per orang perbulan, katakanlah berat Rp 10 M untuk sementara kita kurangi menjadi Rp 20 juta per orang perbulan untuk setiap orang indonesia dibuatkan rekening di BANK SAKU INDONESIA hanya dapat diambil untuk Pendidikan, Kesehatan, Pemukiman, Keagamaan, dan Koperasi yang melakukan ekspor separuh dibayar dengan rupiah dan separuh dibayar dengan mata uang asing. 

Begitulah kalau kita bangsa dan rakyat indonesia merasa memiliki negeri ini atau ada sense of belonging yaitu rasa memiliki negeri. Rasa memiliki negeri itu belum maksimal rakyat menganggap miliknya itu rumahnya, mobilnya, motornya, sawahnya, kebunnya, HPnya, laptopnya, anak isteri atau suaminya, yang jika hal tersebut ini dicuri atau diganggu orang lain maka dia marah sambil berteriak MALIIIINGGG...., tetapi kenapa kepada miliknya berupa negeri ini jika ada yang nyuri emasnya, gasnya, nikelnya, batubaranya, rumahnya, atau minyak buminya juga kekayaan tambang lainnya kita selama ini justru DIAM saja. Seakan mereka anggap itu bukan miliknya tidak marah silahkan saja curi dan tipu muslihat itu bukan punya saya, kekayaan negeri bukan punya saya ini. 

Yang punya saya itu hp, rumah, motor mobil, anak isteri atau suami yang kalau itu dicuri diambil orang saya marah besar sambil berteriak maling...... tangkap..... Sebaliknya kalau kekayaan alam negeri miliknya seperti emasnya, nikelnya, gasnya, uraniumnya, minyaknya, ikannya dicuri maka rakyat diam saja. Jadi nyatalah bahwa kita sebagai rakyat pemilik kekayaan alam negeri ini belum tumbuh kesadaran memiliki negeri, biarkan saja dicuri emasnya nikelnya uraniumnya gasnya batubaranya ikannya toh bukan punya saya ini, sungguh ini tragis dan ironis, ambyaaarr... 

SADARLAH wahai rakyat bangsa indonesia NEGERI dan NEGARA ini sah 1.000% secara syariat milik seluruh rakyat indonesia, secara hakikat seluruh alam semesta dan seisinya termasuk negeri indonesia adalah milik Allah SWT Maha Pencipta, Maha Kasih Sayang...


Sekali lagi ayo sadar dan JANGAN DIAM...! 

Kesadaran adalah Matahari

Kesabaran adalah Bumi

Keberanian adalah Cakrawala

Perjuangan adalah Kata-kata untuk menyuarakan kebenaran "YANG ADA" !

RAHAYU NEGERI KU, INDONESIA KU


Oleh : Kang Oos Supyadin SE MM, Pemerhati Kebijakan Publik

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)