Perwirasatu.co.id-Tangsel-Kramat Tajug merupakan salah satu tempat di wilayah Cilenggang Serpong, Kota Tangerang Selatan. Disinilah putra dan putri Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten yakni Tubagus Raden Wetan Muhammad Atif atau lebih dikenal Tubagus Atif dan Ratu Ayu disemayamkan.
Tubagus Raden Wetan Muhammad Atif mangkat pada tahun 1721 lantaran sakit tua. Jenazahnya dipendam di dalam musala atau tajug kecil berukuran 8x8 meter. Di sampingnya tampak makam Ratu Ayu, adik kandungnya yang meninggal lebih dulu.
Makam Kramat Tajug memiliki dua gedung, dimana pada gedung pertama digunakan untuk berziarah. Di dalam gedung ini hanya terdapat satu ruang yang selalu tertutup. Di dalam ruang itulah makam Tubagus Atif dan Ratu Ayu berada saling bersebelahan.
Makam Kramat Tajug berdiri di atas tanah sekitar 2 hektare persegi. Jika dilihat dari kejauhan dan atas, makam yang berada di atas bukit ini bentuknya tampak menyerupai burung puyuh.
Tubagus Muhamad Atif menikah dengan orang Cilenggang, Siti Almiah pada 1667. Mas kawinnya Masjid Jami Al Ikhlas. Dari hasil perkawinannya dengan Siti Almiah, mereka akhirnya dikarunia empat anak. Tubagus Atif pada saat sebelum wafat berpesan Kepada istri dan anak-anaknya, jika saat meninggal nanti dimakamkan di dalam tajug di samping adiknya. Empat anak Tubagus Atif yakni Tubagus Romadon, Tubagus Arpah, Tubagus Raje, dan Tubagus Arya. M.
Uraian cerita singkat sejarah Kramat Tajug dan perjalanan Tubagus Muhammad Atif diatas jadi percakapan awal yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Tubagus Muhammad Atif - Tubagus Imamudin didampingi ketua KBCB Tubagus iron pada selasa pagi 17 September 2024 kepada awak media saat proses pencucian benda (senjata) pusaka saat Acara awal prosesi pencucian benda pusaka bertempat di salah satu rumah dari keturunan dari Tubagus Muhammad Atif yang bersebelahan dengan masjid Al Ikhlas yang beralamat di Jl. Kp. No.33 , RT. 06 / RW. 02 Kel. Cilenggang, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Dan Tubagus Imamudin pun menyampaikan setelah acara ini selesai maka semua benda pusaka akan dibawa untuk rangkaian acara acara Maulid Nabi Muhammad SAW pada malam selasa di Makam Tubagus Muhammad Atif yang berlokasi di Kramat Tajug Cilenggang Serpong dan sekaligus mengundang dan mengajak kepada awak media untuk bisa meliput acara tersebut. Tubagus Imamudin juga sekaligus menginformasikan awak media untuk menemui Tb. Sos Rendra salah satu sejarahwan dan budayawan Kota Tangerang Selatan, Banten sekaligus salah satu keluarga besar dari Tubagus Muhammad Atif yang ditunjuk bertanggung jawab sebagai Ketua panitia acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Kramat Tajug.
Selesai Ba'da Magrib terlihat lokasi Makam Tubagus Muhammad Atif telah mulai dipenuhi masyarakat Kota Tangerang Selatan khususnya wilayah Cilenggang kecamatan Serpong dan total masyarakat yang terpantau mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SWT +/- 500 orang, selain masyarakat kota Tangerang Selatan ada pula masyarakat dari depok, bogor, serang, jakarta dan lainnya juga bisa ditemui awak media.
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW dimulai selesai Ba'da Isya atau sekitar jam 19.30 wib. Kramat Tajug Bergema sholawat yang dilantunkan oleh Tubagus Imamudin - Ketua Yayasan Tubagus Muhamad Atif yang diiringi Hadroh Ponpes Assa'adah pimpinan Gus Zuhri dan juga masyarakat yang hadir. Kramat Tajug yang biasanya sepi menjadi ramai dengan kehadiran masyarakat dan juga tokoh masyarakat serta keluarga besar dari pangeran Sugiri Raden Jumadi, unsur pemerintah Syaifuddin Camat Serpong , Afdal Nugraha perwakilan dari Polres Tangsel dikuti perwakilan polsek & koramil Serpong serta Pemuda Ansor & Banser Tangsel pun hadir dalam acara Maulid di Kramat Tajug.
Ketua panitia acara Tb. Sos Rendra menyampaikan susunan acara zikir & mahallul qiyam dibawakan oleh Tubagus Imamudin & tim Hadroh Ponpes Assa'adah, doa dipimpin oleh KH. Ahmad Gozali - Pimpinan Ponpes Assa'adah dan pembacaan ayat suci Al Quran dibawakan oleh Ustadz Misbah serta Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW disampaikan oleh KH. Taqiyudin Bashri - Pimpinan Ponpes Al Bashriyah Dago Bogor.
Tb. Sos Rendra saat dalam sambutan acara menegaskan bahwa prosesi pencucian benda pusaka dan tutup puser dalam acara Maulid ini merupakan pelestarian tradisi budaya leluhur dari keluarga besar Tubagus Muhammad Atif yang telah diikuti oleh masyarakat Kota Tangerang Selatan khususnya masyarakat Cilenggang sejak ratusan tahun lalu sejak mulai abad ke 17 dan pelestarian cagar budaya maupun tradisi budaya masyarakat telah dilindungi secara resmi oleh undang - undang negara No. 5 Tahun 1992 & No. 11 Tahun 2010 dan Tb. Sos Rendra menekan kembali bahwa ini hanya merupakan kegiatan untuk pelestarian budaya dan jangan dipertentangkan maupun dijadikan perdebatan.
Acara Maulid Nabi Muhamad SAW diakhiri dengan prosesi tabur bunga di makam Tubagus Muhamad Atif dan Ratu Ayu serta ditutup dengan acara ramah tamah. Acara Maulid Nabi Muhamad SWT di Kramat Tajug pun berakhir pada sekitar jam 00.00 wib.
(Tim Liputan)
Tulis Komentar