![$rows[judul]](https://perwirasatu.co.id/asset/foto_berita/IMG-20250901-WA0001_1.jpg)
Perwirasatu.co.id-Jakarta –Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keterangan pers di Istana Merdeka, Minggu (31/8), terkait perkembangan situasi nasional pasca aksi demonstrasi dan kericuhan yang terjadi di sejumlah daerah.
Presiden menegaskan, aparat yang terbukti melakukan kesalahan atau pelanggaran saat bertugas akan diproses secara cepat dan transparan oleh Kepolisian RI. “Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini Kepolisian RI telah melakukan proses pemeriksaan. Ini telah saya minta dilakukan dengan cepat, dengan transparan, dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik,” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara menyampaikan bahwa para Ketua Umum Partai Politik telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR yang menyampaikan pernyataan keliru. Mulai 1 September 2025, mereka dicabut keanggotaannya dari DPR RI. Selain itu, pimpinan DPR juga sepakat untuk mencabut beberapa kebijakan, termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan melakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
Prabowo menegaskan pemerintah menjunjung tinggi kebebasan berpendapat sebagaimana diatur dalam ICCPR Pasal 19 dan UU Nomor 9 Tahun 1998. Aspirasi masyarakat, kata dia, dapat disampaikan secara damai. Namun, ia mengingatkan bahwa tindakan anarkis, perusakan fasilitas umum, penjarahan, hingga menimbulkan korban jiwa merupakan pelanggaran hukum.
“Kepada pihak Kepolisian dan TNI, saya perintahkan untuk ambil tindakan yang setegas-tegasnya, terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu, dan sentra-sentra ekonomi, sesuai hukum yang berlaku,” tegas Presiden.
Di sisi lain, Prabowo mengimbau masyarakat agar tetap menyampaikan aspirasi murni secara damai. Pemerintah, katanya, memastikan semua suara rakyat akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti. Ia juga meminta pimpinan DPR untuk segera mengundang tokoh masyarakat dan mahasiswa agar bisa berdialog secara langsung.
“Saya minta seluruh warga negara untuk percaya kepada Pemerintah, untuk tenang. Pemerintah yang saya pimpin bertekad untuk selalu memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk rakyat yang paling kecil, paling tertinggal,” ucapnya.
Menutup pernyataan, Presiden mengingatkan pentingnya menjaga persatuan nasional dan semangat gotong royong sebagai warisan nenek moyang. “Indonesia di ambang kebangkitan. Jangan mau kita diadu domba. Mari kita bergotong royong menjaga lingkungan kita, keluarga kita, negara kita,” tuturnya.
(Tim Liputan)
Tulis Komentar