Perwirasatu.co.id-Garut-Proyek rehabilitasi ruang dan laboratorium IPA di SMP Negeri 1 Bungbulang, Kabupaten Garut, yang menelan anggaran sebesar Rp175 juta, menuai sorotan. Proyek yang dikerjakan oleh CV Artha Mahardika tersebut diduga tidak memperhatikan kualitas bahan bangunan serta spesifikasi teknis yang semestinya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Kamis (10/7), ditemukan penggunaan pasir bercampur lempung dalam konstruksi, yang dinilai tidak sesuai dengan standar material pembangunan. Pasir jenis ini memiliki tingkat kepadatan dan daya rekat yang rendah, sehingga berpotensi melemahkan struktur bangunan dalam waktu singkat.
Selain itu, material kayu yang digunakan pun disebut-sebut masih dalam kondisi basah dan belum mengalami proses pengeringan alami maupun oven. Jenis kayu yang digunakan antara lain Mahoni, Huru, Jati Bodas, dan Kayu Aprika, semuanya diduga baru ditebang, sehingga rentan mengalami pelapukan dan pelengkungan.
Hingga berita ini diturunkan, pelaksana proyek belum berhasil dikonfirmasi lantaran tidak berada di tempat.
(Rudi Sanjaya)
Tulis Komentar