Warga Resmi Seret Kasus Pemotongan Bantuan PKH di Pakondang ke Meja Kejari SumenepKeluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mengaku menjadi korban pemotongan dana. Mereka menuding praktik tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun dan merugikan masyarakat miskin secara sistematis.

$rows[judul]Keterangan Gambar : Laporan disampaikan langsung oleh tokoh pemuda setempat, Imam Mustain, bersama beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mengaku menjadi korban pemotongan


Perwirasatu.co.id -Sumenep — Dugaan melakukan pemotongan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, akhirnya diseret ke ranah hukum. Sejumlah warga yang merasa dirugikan resmi melaporkan kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep pada Senin (24/11/2025).

Laporan ini disampaikan langsung oleh tokoh pemuda setempat, Imam Mustain, bersama beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mengaku menjadi korban pemotongan dana. Mereka menuding praktik tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun dan merugikan masyarakat miskin secara sistematis.

“Ini kejahatan terhadap rakyat miskin. Tidak bisa dibiarkan,” kata Imam Mustain saat diwawancarai, Senin (23/11/2025).

Usai menyerahkan berkas laporan, Imam menegaskan bahwa kedatangan mereka ke Kejari adalah bentuk perlawanan terhadap praktik yang dianggap sudah melampaui batas.

“Pemotongan dana PKH ini kejahatan terhadap rakyat miskin. Ini hak mereka. Tidak boleh dipotong, tidak boleh dialihkan, dan tidak boleh dikendalikan oleh siapa pun,” tegas Imam.

Ia menuntut Kejari Sumenep bergerak cepat, bekerja transparan, dan menindak siapa pun yang terbukti terlibat.

"Kami meminta Kejari memproses ini tanpa kompromi. Bila ada oknum yang diputar, harus ada tindakan tegas. Masyarakat sudah terlalu lama dirugikan," ujarnya.

Imam yang akrab disapa Imam Kachonk juga mengungkapkan bahwa banyak warga lain yang masih takut bersuara karena diduga ada tekanan dari pihak tertentu.

Korban Siap Beri Kesaksian

Seorang KPM yang ikut melapor menyatakan kesiapannya untuk memberikan kesaksian di hadapan penyidik ​​Kejari.

“Kami siap menampar. Kami ingin uang bantuan untuk keluarga miskin benar-benar sampai kepada penerimanya. Sudah cukup kami dipermainkan,” tegasnya.

Terbongkar Setelah Cetak Rekening Koran: Selisih Bantuan Capai Jutaan Rupiah

Dugaan pemotongan dana PKH semakin menguat setelah sejumlah warga mencetak rekening koran sebagai langkah pembuktian. Hasilnya mengejutkan, karena dana yang tercatat masuk jauh lebih besar dibandingkan uang tunai yang mereka terima.

Beberapa temuan warga:

1. SM – Warga Dusun Pakondang Daya

Dana diterima: Rp800 ribu

Dana masuk rekening: Rp3,45 juta

2. HN – KPM Pakondang

Dana diterima: Rp1,2 juta, 

Dana masuk rekening: Rp2,55 juta 

HN mengaku tidak pernah memegang kartu ATM maupun struk pencairan.

“Yang memegang ketua kelompok. Kami hanya dikasih uang jadi, tidak pernah melihat bukti transaksinya,” jelasnya.

Penguasaan Kartu ATM: Dugaan Modus Lama

Dugaan praktik penggelapan semakin kuat ketika mengungkap kasus lain milik KPM berinisial S, warga Dusun Pakondang Tengah. ATM S diduga dikuasai seorang oknum berinisial MH.

Dana yang diberikan kepada S: Rp2,1 juta

Dana masuk rekening: lebih besar dari jumlah tersebut. Setelah ramai isu pemotongan, MH tiba-tiba datang dan memberikan tambahan Rp2,5 juta, mengaku sebagai "bantuan susulan". Warga menilai langkah tersebut sebagai upaya menutupi jejak.

Audit Warga Mendesak Menyeluruh

Situasi ini menyebabkan keresahan di masyarakat. Warga mendesak: Pemerintah Desa Pakondang, Pendamping PKH Rubaru, Dinas Sosial Kabupaten Sumenep untuk segera turun tangan, melakukan penelusuran lengkap, dan memastikan tidak ada praktik serupa di desa maupun kelurahan lain.

"Kami hanya ingin hak kami diberikan secara utuh. Kalau ada oknum yang bermain, harus diproses secara hukum," tegas seorang warga.

Hingga berita ini diterbitkan, Kejaksaan Negeri Sumenep belum memberikan keterangan resmi terkait tindak lanjut laporan tersebut. Media juga masih meminta klarifikasi dari pendamping PKH dan pihak terkait lainnya.

Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, karena menyangkut hak keluarga miskin yang sangat bergantung pada bantuan pemerintah. Masyarakat berharap aparat penegak hukum bertindak tegas agar praktik serupa tidak terus menerus.

Berikut beberapa tag yang cocok dan relevan dengan berita tersebut:

Pemotongan PKH, Skandal Bansos, PKH Pakondang, Kejari Sumenep, KPM Dirugikan, Bansos 2025, Penggelapan Bansos, Laporan Warga, Kasus PKH, Keadilan Untuk KPM

(Red) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)